Terlalu sulit untuk mendefinisikan kata "kita". Nyesek sih. Mau nangis rasanya, tapi masa iya gitu doang nangis? cengeng banget kayaknya. Gatau itu apa, tapi ada sesuatu yang bikin kita seakan berjauhan. Menjauh begitu saja. Aku baru tahu aku menyukaimu sebesar ini. Sampai kapan aku bisa menyimpan rasa ini sendiri? Sebenarnya aku juga ragu tentang dia tahu aku atau enggak. Tinggal beberapa bulan lagi, aku bisa melihat kamu berkeliaran dalam pandangan disekolah setiap hari. Tanpa kau tahu aku mengikuti setiap langkahmu dari jauh. Jauh sekali sampai kamu tidak akan pernah menyadarinya. Kapan ya aku berani bilang aku suka kamu niel. Hmmm.... yang pastinya saat itu pasti saat yang sangat terlambat. Kadang setelah menangis aku berfikir, kenapa ya tadi aku menangis? Baru menyadari rasa yang sebenarnya udah ada sejak lama. Mungkin perasaan ini tertutup perasaan lain, karena aku merasa sudah cukup lama memiliki perasaan ini. Sejak saat kita bergabung dalam persekutuan itu. Rasanya tidak mungkin kau akan membalas perasaanku. Tidak ada alasan dia memilih aku diantara teman-temannya. Actually, kita dekat, kadang-kadang smsan, share tentang banyak hal, saling berjabat tangan, saling menyapa, pokoke best friend lah. Tapi perasaan ini.... aku seorang pengagum(mu). Seringku tertawa sendiri melamunkan sosok mu yang unik dan menggemaskan itu, mengingat setiap moment yang pernah terjadi yang ada kamu dan aku didalamnya... haha :D. Selama ini setiap kali aku ingin berbicara dengannya atau hanya sekedar menyapa perasaanku biasa-biasa saja, namun belakangan ini seakan terjadi kekakuan dalam diriku bahkan hanya berpapasan sekalipun ckckck what's goin' on with me?... kamu harus bertanggungjawab atas segala kekakuan dalam diriku setiap kali kamu melintas dihadapanku hahaha.
Ingin aku menyatakan kalau aku mengasihimu.Terlalu cepat untuk bilang 3 kata kecil itu. Rasanya cukup kalau aku wakilkan dengan 'aku bersyukur bisa mengenal kamu?
Mungkin saat ini aku tak bisa menyentuhmu bahkan memelukmu. Namun Tuhan bisa, dan aku selalu meminta-Nya untuk memelukmu dan itu berupa doa. okd^^
There's only so many songs that I can sing
to pass the time and I'm running out of things to do to get you off my mind.
All I have is this picture in a frame that I hold close to see your face everyday.
With you is where I'd rather be but we're stuck where we are and it's so hard, you're so far.
This long distance is killing me. I wish that you were here with me but it's so hard, you're so far.
Now the minutes feel like hours and the hours feel like days while I'm away.
You know right now I can't be home but I'm coming home soon. Coming home soon.
Can you hear me crying?
Can you hear me crying?
Can you hear me crying?
There's only so many songs that I can sing
To pass the time.
This long distance is killing me.
Tak ada kado khusus yang dapat ku berikan untuk seseorang
yang pernah ku kagumi di hari bahagianya ini. Hanya serangkai doa dan
harapan yang dapat ku panjatkan kepada Yang Maha Kuasa atas penambahan setahun
usia untuk sosok ini. Harapanku di usianya yang genap 18 tahun ini semoga apa
yang diharapkan selama ini dapat terwujud, tetap menjadi yang terbaik dan
kebanggaan semua orang, tidak sombong, lebih dewasa dalam menyikapi segala hal,
serta sukses dalam cita-cita, karier, dan tentu saja cinta.
Memang perih bila mengingat kembali memori tentang sosok ini
beberapa tahun lalu. Tentang perasaan yang pernah ada namun tak dapat
diungkapkan dan hanya bisa dipendam dalam lubuk hati yang paling dalam.
Perasaan yang sampai kapanpun tidak akan pernah “dia” ketahui.
Hanya menghitung hari… sosok ini akan menjadi almamater
disekolahku. Saat-saat mendebarkan yang selalu ku nantikan dari koridor kelasku
saat “dia” melintas diseberang sana takkan ada lagi. Senyum yang selalu membuat
setiap insan wanita berdecak kagum itu takkan bisa ku lihat lagi. Gerak-geriknya
yang selalu bisa membuatku salah tingkah takkan bisa kurasakan lagi. Suara
lembutmu yang selalu kudengar saat melintas didepanmu takkan bisa terdengar
lagi. Aku tak berharap banyak untuk
menjadi bagian dalam hidupmu, karena ku sadari aku memang tak sebanding
denganmu. Mengenal mu itu sudah lebih dari cukup bagiku!. Namun, aku tak pernah
menyesal pernah memendam perasaan ini. Aku berterimakasih kepada Tuhan, karena
aku dapat diperkenalkan dengan sosok hebat dengan multitalent sepertinya.
Mungkin “dia” tak pernah tau betapa berartinya “dia” bagiku. Karena “dia” aku
termotivasi dan bangkit untuk melakukan hal-hal positif yang berguna bagi orang
lain dan terutama bagi diriku. Karena “dia” prestasiku menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Karena “dia” aku mengetahui banyak hal baru. Dan karena “dia” aku
menjadi OPTIMIS dengan segala hal yang aku lakukan.
Aku sadar, aku salah bila masih memendam perasaan ini. Karena
kini, aku telah menjadi milik orang lain. Maafkan aku Tuhan untuk kesalahan
ini. Aku tak ingin melukai perasaan orang yang saat ini mengisi hatiku lagi untuk yang kedua kalinya. Aku menyayanginya.
Aku harap semalam bukan
kali terakhir aku melihatmu. Aku ingin melihatmu lagi suatu saat nanti sebagai
seorang yang sukses dan senantiasa masih mengenal ‘ADIKmu’ ini.
Aku hanya ingin yang terbaik untuk diriku dan untuk “dirinya’’…
They're stronger. They mean a lot more. Well to me that is, i mean
think about it. Trust is the biggest thing in a relationship. If you
can trust someone who lives hundreds of miles away, then that's
beautiful. Sure you don't get to hug the person, kiss the person, wake
up next to the person, but you get to talk to them, hear them. Think
about how amazing it's going to be when you finally get to meet them.
And how perfect it's gonna be. You fight less. You laugh more. They're
beautiful. And i respect anyone who is one. They're hard, they're
harder than a lot of things, but they're worth it in the end. Why let
distance ruin your feelings for someone? Feelings are feelings, love is
love; that's not gonna change. I LOVE LONG DISTANCE RELATIONSHIPS for a
lot of reasons. But mostly because THEY'RE BEAUTIFUL.
Ini cerita yang sulit. Kau dan aku ditakdirkan tak saling memiliki. Aku tak bisa mencintaimu seperti yang aku mau.
Namun, ketika dia hadir dalam hidupmu diantara kita, akupun sadar kebahagiaanku pelan-pelan akan memudar. Betapa tidak, dia dia bisa memberimu cinta dan perhatian.
Menggenggam tanganmu hingga akhirnya kau terlelap disisinya. Dia melakukan semua yang ingin aku berikan kepadamu.
Dan hari ini, aku memandangi senja pertama yang kunikmati tanpa dirimu. Aku belajar berbahagia untukmu. Dia yang paling tepat. Aku tahu itu tapi .... bagaimana denganku?
Bagaimana caraku bahagia tanpa dirimu?
Dear diary..
ini kisah tentang dia yang pernah hadir dihidupku...
sejak itu...
hidupku jadi bahagia...
karena dia slalu temani hari-hariku...
Berbagi canda tawa serta tangis...
tapi kini dia telah pergi jauh untuk selama-lamanya dan takkan kembali...
diaryKu kumerindukan dia...
sahabatku aku merindukanmu.....
telah habis air mata dan semua kata-kata telah kucurahkan...
Tapi tak mungkin bisa mengembalikanmu....
Fio,,
Menjelang 2 tahun kepergianmu..
kau pergi meninggalkan sejuta kenangan indah saat kita bersama dulu...
Bersama Cherly dan tentunya Sedhu ChiLver Community....
Kini,,
takkan ada lagi curhatan yang ku dengar darimu...
Tak ada lagi canda tawamu.....
Yang selalu mewarnai hari-hariku....
Rasanya ini terlalu cepat terjadi...
Disisi lain aku tak sanggup melihat Fio terlalu menderita karena 1 dan lain hal....
Namun ini semua adalah kehendak TUHAN yang tak pernah disangka dalam pikiran manusia...
Rasanya berat melepas kepergianmu sahabat....
Namun perlahan tapi pasti...
Semua kenangan saat bersamamu akan selalu terukir indah dalam hati...
Aku berharap semoga Fio mendapat tmpat yg baik disisiNYA dan fio tenang dialam sana..
HAPPY BIRTHDAY Fio, dear Jesus hugs you :)
The test of love isn't when we are together. It comes when we are not together and realize that despite the distance, love is still there. When people ask me how's the feel of Long Distance Relationship (LDR), I said, "it's sweet". We're not in one place but we are in one heart, I always proud to love you darl :)
Katekisasi atau katekese berasal
dari bahasa Yunani (katekhein), yang berarti: memberitakan, memberitahukan,
mengajar, memberi pengajaran
Contoh pemakaiannya; baca Lukas 1:4;
Kis 18:25, Roma 2:17-18, dan masih ada ayat-ayat lain lagi.
Dari ayat-ayat itu, katekhein
ditekankan pada mengajar atau membimbing seseorang (atau beberapa orang) agar
mereka melakukan apa yang diajarkan padanya.
Katekisasi bukan sekedar mentransfer
ilmu pengetahuan tentang Alkitab (cara ini disebut didache),, melainkan
menekankan pada pemahaman isi Alkitab dan penerapannya (cara inilah yang
disebut: katekese)
LATAR BELAKANG SEJARAH
Periode Perjanjian Lama:
Setiap orang tua berkewajiban untuk
mengkomunikasikan iman mereka dan menceritakan segala perbuatan Tuhan sejak
dari nenek moyangny mereka kepada keturunannya dari generasi ke generasi (baca
Mazmur 78:3-7)
Cara penyampaiannya: memperhatikan,
mengajar berulang-ulang, membicarakan, membuat symbol/tanda.
Pengajaran dilakukan di rumah atau
di luar rumah.
Tahap Pengajarannya:
Usia 5 tahun, Pelajaran dasar
membaca Taurat.
Usia 10 tahun, diberi pengajaran
MISYNA (bahan ulangan yang dihafal)
Usia 12-13 tahun, wajib taat pada
aturan hokum yahudi yg disebut MITSWOTH (anak laki-laki telah dianggap sebagai
anak hokum Taurat)
Setiap umat harus mengucapkan
pengakuan iman mereka (credo) bahwa “TUHAN itu ALLAH kita, TUHAN itu esa!
Kasihilah TUHAN Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu” (Ulangan 6:4-6)
Periode Masa Pembuangan:
Pengajaran di lakukan di Sinagoge
(rumah sembahyang orang yahudi yg ada di seyiap kampung)
Pelajarannya: SYEMO ESRE (delapan
belas), adalah doa yang terdiri dari 18 pengucapan dan diucapkan setiap hari
(pagi, sore dan malam) dalam ibadah di sinagoge
Khusus untuk anak-anak diberikan
pelajaran SYEMA YISRAEL (seperti kredo pengakuan iman percaya)
Periode Tahun 75 sebelum Masehi
(sebelum kelahiran Yesus)
Anak usia 7 atau 7 tahun
disekolahkan khusus di BETH-HA-SEFER (artinya rumah sang kitab), mereka belajar
tentang Taurat dan menghafalnya.
Anak usia 10 atau 11 tahun dikirim
ke BETH-HA-MIDRASY (artinya rumah pengajaran), mereka meneliti manfaat dan
makna isi Taurat
Periode Gereja Purba atau Gereja mula-mula
Yang mau menjadi pengikut Yesus
harus mempelajari Alkitab dan ajaran para rasul selama 3 tahun. Setelah itu
mereka harus menerapkan kehidupan Kristen yang tertib dan teratur, benar-benar
bertobat dan menyatakan diri siap sedia memikul salibNya.
Setelah 3 tahun itu, barulah mereka
dilayani baptisan dan pelayanan Perjamuan Kudus
Periode Reformasi Marthin luther dan
Yohanes Calvin:
Luther: katekisasi ditujukan kepada semua warga jemaat, khususnya
generasi muda secara teratur dan tertib agar dapat mengambil bagian dalam
lingkup gereja maupun masyarakat secara bertanggungjawab.
Calvin: tujuan pengajarannya adalah memupuk akal orang percaya dan
anak-anak mereka dengan Firman Allah di bawah bimbingan Roh Kudus melalui
sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja, sehingga dalam diri
mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang terus menerus dan dijewantahkan dalam
pengabdiannya kepada Allah melalui tindakan nyatanya terhadap sesame.
Dengan demikian, berdasarkan
perkembangan sejarahnya, katekisasi diadakan dalam lingkup: keluarga,
lembaga keagamaan, sekolah umum dan gereja.
Pesertanya adalah semua anggota persekutuan orang percaya.
Pengajarnya adalah: Allah, Orangtua, Iman-imam, pastor, Guru-guru,
Semua orang percaya.
Penekanan isi adalah: Pengakuan percaya (kredo) kepada Yesus Kristus.
Metode: kognitif, afektif dan psikomotorik yang seimbang/selaras.
KATEKISASI MENURUT GPIB (Persidangan
Sinode GPIB XIV tahun 1986)
Katekisasi yang diajarkan oleh GPIB
adalah:
Salah satu mata rantai dari kegiatan Pembinaan Warga
Gereja
Suatu upaya mendidik dan memperlengkapi calon warga
sidi jemaat untuk menghayati dan melakukan kehendak Allah Bapa dalam Yesus
Kristus di berbagai bidang kehidupan
PENEGUHAN SIDI
Makna Peneguhan Sidi: bahwa proses
pembinaan dan pengajaran iman yang dilakukan selama katekisasi telah selesai
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Hal ini ditandai dengan pertanyaan:
Apakah dia mengaku percaya akan Allah Tritunggal yang
Esa, mengaku bersedia untuk menjalankan panggilan dan pengutusannya di tengah
Gereja dan bersedia hidup dalam Tuhan
Apakah dia mengaku percaya kepada Yesus Kristus sebagai
Juruselamat dan bersedia hidup dipimpin Roh Kudus
Apakah dia percaya bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan
yang berisi Perjanjian-Nya yang membuatnya menerima baptisan kudus, dan
apakah dia mau membuang segala bentuk kepercayaan lain dan hidup sesuai
kehendak Tuhan?
Maka, yang dilakukan dalam Peneguhan
Sidi adalah
PERTAMA, Pernyataan pengakuan iman percaya dihadapan Allah dan
jemaatNya melalui 3 pertanyaan diatas,
KEDUA, Menyatakan janjinya untuk terlibat dalam seluruh kegiatan
peribadahan, pembinaan, pelayanan dan kesaksian.